Ritatrent – Memakai Porsche 911 RSR- 19#85 di bagian GTE Am, Gatting, Bovy serta Frey sukses bertahan dari titik berat di menit- menit akhir dari LOGIN LGO4D Vantage GT3 yang dikemudikan oleh Tomonobu Fujii, Casper Stevenson, serta Liam Talbot buat mencapai podium dengan beda durasi 5, 548 detik.
Hasil ini menghasilkan mereka selaku regu perempuan awal yang sukses mencapai kemenangan di kategori apapun WEC semenjak dimulainya seri ini pada 2012.
Kemenangan ini pula terjalin pada pacuan terakhir buat mobil GTE, dengan kategori GTE Am yang dikala ini hendak dihapuskan serta digantikan dengan jenis terkini buat mesin GT3 pada 2024.
Berdialog dalam rapat pers sehabis pacuan, Gatting amat bahagia berkata kalau hasil pacuan, Sabtu( 4 atau 11 atau 2023), meyakinkan kalau beliau serta rekan- rekan seregunya mempunyai keahlian yang sebanding dengan para pembalap laki- laki di pertandingan balap GT.
” Aku amat menikmati ekspedisi terakhir aku dengan mobil ini,” ucap laki- laki berumur 29 tahun ini.” Sangat mengasyikkan mempunyai peluang buat mengemudikan Porsche tahun ini serta kesimpulannya mencapai kemenangan ini.
” Ini merupakan suatu yang mau kita capai semenjak lama serta kesimpulannya dapat memperolehnya di pacuan terakhir, ini merupakan suatu yang lumayan penuh emosi untuk kita seluruh.
” Aku amat besar hati dengan semua regu dalam cetak biru ini. Inilah yang mau kita capai serta kita mau meyakinkan kalau kita dapat bersaing di tingkat yang serupa dengan regu lain serta kita di mari buat memenangi pacuan.”
Gatting wajib menepis bahaya dari Aston Martin yang dikendarai Stevenson sehabis mengutip ganti mobil Porsche#85 di bagian akhir pacuan. Tetapi, pembalap Denmark ini berkata kalau beliau sanggup mengatur pacuan walaupun luang menemukan titik berat sungguh- sungguh di satu titik.
” Sejujurnya terdapat sedikit titik berat serta pula tekanan pikiran untuk aku di dalam mobil, namun pada kesimpulannya kita dapat menanganinya bersama teknisi kita. Dengan korban balik yang aku bisa, beliau membuat aku senantiasa hening di dalam mobil,” tuturnya.
” Pada satu titik, aku betul- betul dapat memandang Aston telah amat dekat. Jadi aku berasumsi, Aku bisa jadi wajib mulai mendesak lebih keras. Tetapi, ini mengenai menciptakan penyeimbang buat tidak menewaskan ban pada satu titik.
” Aku berupaya buat senantiasa hening. Kala ia sangat dekat, aku mendesak sedikit lebih banyak buat menaikkan jarak, serta pada kesimpulannya dengan kemudian rute serta serupanya, aku sukses menaikkan jarak lebih jauh lagi. Rasanya lumayan teratasi, jujur saja.”
Mobil#60 Iron Lynx Porsche mengetuai sepanjang nyaris 3 perempat pacuan, namun regu wajib mengistirahatkan mobilnya kala dikenal kalau pembalapnya, Claudio Schiavoni, tidak bisa menuntaskan durasi mengemudi yang dibutuhkan sebab sakit.
Perihal ini mendesak mobil Iron Dames yang sudah ditempatkan Bovy di posisi terdahulu buat balik mengetuai pacuan, dengan Porsche#85 yang terletak di posisi kedua pada dikala itu.
Bovy merasa kalau manajemen ban ialah kunci kemenangan kesatu Iron Dames di GTE Am, dengan Sirkuit Global Bahrain yang diketahui amat agresif serta susah untuk ban Michelin.
” Pacuan ini merupakan mengenai manajemen ban serta aku rasa kita sukses melaksanakannya dengan bagus,” ucapnya.” Kita mengestimasi situasi pacuan serta kenyataan kalau kita hendak merambah malam hari serta kita betul- betul berupaya menjaga ban Michelin kita yang amat baik buat yang terakhir kalinya.
” Serta dalam kewajiban aku, dikala aku pula mengutip mulai, kita semacam tidak ketahui apa yang diharapkan dalam temperatur semacam itu, namun pada kesimpulannya kecepatannya terdapat di situ serta aku pikir semua kerabat kerja melaksanakan profesi dengan bagus.
” Aku amat besar hati dengan seluruh orang. Kita sudah bertugas amat keras buat ini serta kesimpulannya dapat meraihnya serta aku pikir perjalanannya amat jauh tetapi kita amat suka terletak di mari malam ini.”
Selaku pembalap yang sangat profesional di antara kerabat kerja Iron Dames, Frey mempunyai asal usul jauh di bumi balap sportscar, sehabis awal kali membalap di Le Mans 2010 dengan mengemudikan Ford GT1.
Kala ditanya di mana posisi hasil ini di antara pencapaiannya yang lain, beliau berkata,” Apa yang senantiasa jadi tujuan kita merupakan membuat regu jadi lebih kokoh. Aku meningkatkan angka yang lumayan besar untuk regu dengan pengalaman aku.
” Memandang kalau kita dapat memenangkan pacuan dengan Iron Dames di tingkat paling tinggi balap GT membuat aku amat besar hati. Aku lalu memberikan pengalaman aku pada angkatan belia, terdapat Iron Dames yang lebih belia yang hendak tiba. Ini pula ialah suatu yang jadi fokus kita buat era depan. Perihal ini membuat aku amat besar hati.
” Tetapi begitu, aku tetaplah seseorang pembalap serta aku suka membalap serta aku mau lalu melanjutkannya buat lalu berjuang untuk mencapai lebih banyak kemenangan LGO 4D