Ritatrent – Pembalap Pramac Racing ini mengetuai klasemen sedangkan sehabis mengakulasi 18 nilai 2 putaran dini masa. Buat awal kalinya, beliau mengetuai klasemen sepanjang lebih dari SITUS 4D.
Saat sebelum di Portugal, beliau sempat mengetuai klasemen 2 kali. Awal, sehabis sprint race di Indonesia tahun kemudian, saat sebelum terguling dikala mengetuai dengan cara berkuasa di grand prix. Kedua, sehabis sprint race MotoGP Qatar pada 2024 saat sebelum Francesco Bagnaia berhasil pada hari Pekan.
Biarpun begitu, kematangan nampak dari triknya mengatur pacuan serta ialah pelajaran berarti yang dipetiknya dari pacuan tahun kemudian.
Beliau memantulkan kekalahannya di Indonesia pada 2023 dengan mengganti pendekatannya pada GP Portugal 3 pekan kemudian, 2 pacuan yang dalam banyak perihal sama.
Di kedua pacuan itu, Martin betul- betul berkuasa selaku atasan. Beliau mengatur kecekatan serta melindungi jarak yang lumayan buat menghindari serbuan dari pembalap di belakangnya.
Di Indonesia, perihal ini memberinya kelebihan lebih dari 3 detik saat sebelum crash di langkah akhir- memberikan 25 nilai yang genting untuk rivalnya, Bagnaia, pada dikala itu.
Perihal ini tidak terulang di Portugal pada akhir Maret tahun ini, dengan rider Spanyol sanggup menata segalanya dengan lebih bagus buat membagikan kehancuran maksimum pada si pemenang bertahan, Bagnaia, sehabis perselisihannya yang kontroversial dengan Marc Marquez.
” Yang tentu, kala mereka terabaikan 0, 3- 0, 2( di balik), itu tidak gampang,” ucapnya kala berdialog mengenai lawan GP Portugal, Maverick Vinales serta Enea Bastianini.
” Tetapi kala aku sukses menutup jarak jadi 7 persepuluh, hingga aku mengatakan Ok, saat ini waktunya melindungi jarak ini( normal). Aku ingat Indonesia, serta aku pikir serupa saja berhasil dengan beda 0, 8 detik dengan 3 detik.
” Hari ini telah lumayan. Bila mereka membekuk aku sepersepuluh, aku hendak mendesak sepersepuluh. Aku mempunyai batas buat mendesak sedikit lebih banyak. Aku amat suka sebab aku pikir ini merupakan ketetapan yang amat matang.”
Sehabis 2 putaran masa 2024, Martin mengumpulkan 60 nilai serta terletak di posisi 30 nilai per akhir minggu sehabis kemenangan GP serta posisi ketiga di sprint, dan kemenangan sprint di Qatar serta posisi ketiga di GP.
Sehabis 2 putaran tahun kemudian, Martin cuma mengumpulkan 22 poin- meskipun insidennya dengan Marc Marquez di GP Portugal ikut pengaruhi akuisisi poinnya. Terbebas dari itu, tidak terdapat kebangkitan di Argentina, di mana beliau cuma menaiki P8 di sprint serta P5 pacuan jauh sehabis jadi runner- up sprint SITUS4D.